INTERAKSI MAJAPAHIT DENGAN KESHOGUNAN JEPANG
Navigasi Info -
Majapahit pernah mengenal Keshogunan Muromachi di Jepang. Dibuktikan dengan adanya catatan yang menyebut Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) seorang arya utusan negara Jawa atau Chowa-guk/Jowa-guk/Jawa (조와국/자바) atau Zhaowa-guo (爪蛙國).
Pada masa Chen pergi ke Korea pada 1406, Joseon sedang diperintah oleh Raja Taejong, dan di Jepang sedang berkuasa Shogun Ashikaga Yoshimochi (kunjungan 1406 dan 1412). Di masa yang sama, di Jawa (Majapahit) sedang berkuasa Raja Wikramawardhana.
Catatan tentang Jin Eon-Sang/Chen Yanxiang (진언상/陳彦祥) hanya terdapat dalam Joseon Wangjo Sillok, catatan dalam negeri (Indonesia) tidak ada. Chen Yanxiang ini memang utusan Majapahit sekaligus eorang pedagang dan duta beretnis Tionghoa.
Hubungan perdagangan dan diplomasi antara Majapahit dengan Timur Jauh (Korea dan Jepang) berlangsung tidak lama. Setelah Chen Yanxiang, catatan Korea tidak menyebutkan tentang pedagang maupun utusan dari Majapahit lagi.
Kemungkinan karena pelayaran ke Timur Jauh sangat berbahaya, karena ancaman waeguu (perompak Jepang) yang terkenal bengis dan tidak segan-segan membunuh korbannya.
Sementara itu menurut Takajo anggota Japan Admiration Community (JAC) atau masyarakat Jepang pencinta budaya mengatakan dia sangat mencintai budaya Indonesia dan Jepang.
Dia sangat lancar menceritakan hubungan Kerajaan Majapahit dengan masyarakat Okinawa , Jepang (dulu bernama Ryukyu dan merupakan sebuah kerajaan tersendiri) pada abad ke 15. "Masyarakat Okinawa melakukan kunjungan ke Majapahit sembilan kali.
Sementara Majapahit berkunjung ke Jepang lima kali," kata Takajo di sela-sela pelepasan kapal ekspedisi Spirit of Majapahit menuju Jepang di Pantai Marina, Ancol, Rabu (11/5/2016).
Saat itu hubungan dagang Kerajaan Majapahit dan masyarakat Okinawa sangat baik . Masyarakat Okinawa membeli rempah rempah dari Majapahit, sementara masyarakat kerajaan Majapahit membeli barang barang seperti keramik dari Okinawa, katanya